Banyak orang yang menganggap dengan kuliah, sudah menjamin masa depan mereka. Mereka merasa dengan adanya title dibelakag nama mereka, pekerjaan akan mudah didapat. namun nyatanya semua tidak semudah itu, sampai sekarang begitu banyak pangangguran cerdas yang luntang lantung.
silahkan lakukan pilihan dari sekarang. come on guys, IPK gak akan menjamin apapun.
Karmila Yusuf
Jumat, 10 April 2015
Kamis, 01 Mei 2014
Hujan
Hujan,
salah satu nikmat Tuhan yang tidak akan pernah disangkal oleh siapa pun.
Hujan, pertanda bahwa kita pernah bersama
aku suka hujan
seperti laut yang dengan setia menjadi penyempurna petang ketika senja hilang,
seperti pelangi yang tanpa disuruh akan selalu datang setelah hujan pergi
dan seperti aku yang s'lalu menyukai mu
Minggu, 06 April 2014
Part 1
Aku menunggu lgi malam ini, entah apa yang
menguatkan langkahku untuk datang di tempat ini setiap malam.
Ini sudah minggu
ketiga, mala mini kutekatkan diri sebagai malam terakhir aku menunggunya.
“aduhh”
“stop !! stop !!”
aku berlari menuju suara itu. Ku temukan laki-laki eumuran denganku sedang dikeroyok.
“stop !! stop !!”
aku berlari menuju suara itu. Ku temukan laki-laki eumuran denganku sedang dikeroyok.
“Hei…! Tolong.. ada orang yang dikeroyoki tuhh!”
aku berteriak sekencang mungkin. Warga mulai berdatangan dan para pemukul itu
kabur.
“Kamu gak knapa-napa ‘kan ?” tanyaku singkat sambil
membersihkan luka dikepalanya.
Malam ini akan menjadi awal malam yang panjang
untuk ku
***
Kamis, 03 April 2014
KUSUT
KUSUT
Karya : Ahmad Nasim Hamduh
Kusut bukan tidak dirawat
atau tidak berbentuk dan tidak tertata
Bukan pula terlupa peduli mata atau
tanpa guna serta upaya
Kusut ini
Hilang, tak terpandang ditengah kerumunan ramai
padahal wujud tertampak jelas
namun tubuk punggu jiwa hampa kelam
rasakan tiada
kusut,, kusut
Hidup berdiri dibutuh mata mati
tak pernah dianggap bernyawa diruang jiwa
Batam, 29 Mei 2008
Karya : Ahmad Nasim Hamduh
Kusut bukan tidak dirawat
atau tidak berbentuk dan tidak tertata
Bukan pula terlupa peduli mata atau
tanpa guna serta upaya
Kusut ini
Hilang, tak terpandang ditengah kerumunan ramai
padahal wujud tertampak jelas
namun tubuk punggu jiwa hampa kelam
rasakan tiada
kusut,, kusut
Hidup berdiri dibutuh mata mati
tak pernah dianggap bernyawa diruang jiwa
Batam, 29 Mei 2008
Kamis, 06 Maret 2014
FERMENTASI
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan lengkap
praktikum Biokimia I dengan
judul percobaan “FERMENTASI”
yang disusun oleh :
Nama : Karmila Yusuf
NIM : 1213140007
Klp / kls : II / B
Telah
diperiksa dan dikoreksi oleh asisten dan
koordinator asisten dan dinyatakan diterima.
Makassar, Januari
2014
Koordinator
asisten Asisten
Abdul Rahman Abdul
Rahman
Dosen Penanggung Jawab
NIP.
19571220 198602 2 001
A. JUDUL PERCOBAAN
FERMENTASI
B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mempelajari kemampuan
memfermentasi amilum, glukosa, fruktosa, mannosa, galaktosa oleh beberapa jenis
inokulum murni ragi roti ( saccharomyces cerecisiasae ), ragi tape
dan inokulum murni rhizopus oligosporus.
C. LANDASAN TEORI
Fermentasi adalah proses
kimia yang berlangsung oleh adanya mikroorganisme yang mengkatalis reaksi,
jenis mikroorganisme yang dapat digunakan antara lain berupa ragi, bakteri,
atau jamur untuk menghasilkan senyawa-senyawa seperti etanol, butanol, gliserol,
asam asetat, atau asam sitrat. Reaksi fermentasi yang umum adalah pengubahan
gula menjadi alcohol yang dikatalis oleh enzim zimese (Mulyono, 2009 : 128).
Fermentasi etanol disebut
juga sebagai fermentasi alcohol, adalah proses biologi dimana gula seperti glukosa,
fruktosa, dan sukrosa diubah menjadi energy seluler dan juga dapat menghasilkan
etanol dan karbondioksida sebagai produk samnpingan. Karena proses ini tidak
membuktikan oksigen, melainkan khamir melakukannya, maka fermentasi etanol
digolongkan sebagai respirasi anaerob (Wikipedia, 2014).
Menurut Sudarmadja (2003)
dalam bukunya Kamus pintar kimia, pengertian
fermentasi, yaitu :
a.
Fermentasi merupakan penguraian metabolik senyawa organic oleh
mikroorganisme yang menghasilkan energy yang umumnya berlangsung dengan kondisi
anaerob dan dengan pembebasan gas.
b.
Fermentasi adalah penguraian metabolic senyawa organic yang berlangsung
dalam suatau organisme, tanpa kehadiran oksigen molecular dan dengan
menggunakan senyawa organic, baik sebagai zat pengoksidasi maupun substrat yang
dioksidasi.
c.
Fermentasi adalah proses perubahan kimia yang disebabkan oleh
mikroorganisme atau enzim. Reaksi biasanya merupakan penguraian gula dan pati
menjadi etanol dan karbondioksida dengan rumus :
Fermentasi alcohol
merupakan kumpulan reaksi, khususnya ragi, tempat glukosa difermentasi menjadi
etil alcohol.
Pada dasarnya metabolism glukosa dapat dibagi dalam
dua bagian yaitu yang tidak menggunakan oksigen atau anaerob dan yang
menggunakan oksigen atau aerob. Reaksi anaerob dan yang menggunakan oksigen
atau aerob. Reaksi anaerob terdiri atas serangkaian reaksi yang mengubah
glukosa menjadi asam laktat. Proses ini disebut dengan glikolisis. Glikolisis anaerob
adalah proses penguraian karbohidrat menjadi laktat melalui piruvat tanpa
melibatkan oksigen. Proses senyawa kimia secara enzimatis menghasilkan gas,
dalam hal ini adalah penguraian karbohidrat menghasilkan etanol dan CO2
tanpa melibatkan oksigen (Danial, 2010 : 27).
Etanol atau lebih dikenal dengan alcohol mempunyai
rumus kimia C2H5OH. Etanol sudah ditemukan sejak ratusan
tahun lalu yakni pada proses peragian gula. Fermentasi merupakan salah satu
upaya untuk mengubah senyawa karbohidrat menjadi etanol dengan bantuan
mikroorganisme. Fermentasi adalah suatu proses perubahan kimia yang disebabkan
oleh aktivitas mikroba. Jalur akivitas enzim yaitu jalur metabolism karbohidrat
yang pernah diselidiki adalah system fermentasi etanol. Khamir yang sering
digunakan ialah saccharomyces cerevisiae. Dalam fermentasi ini glukosa
didegradasi menjadi etanol dan CO2 melaui suatu jalur metabolism
yang disebut glikolisis. Jalur glikolisis disebut juga jalur
embden-meyerhof-parnas (Sebayang, 2006 ).
Hanya saccharmyces cerevisiae strain tertu saja yang
dapat bertahan pada kadar alcohol 2,5-5 %. Oleh karena itu dibutuhkan lama
fermentasi yang tepat untuk proses fermentasi etanol agar didapatkan kadar
etanol dalam jumlah yang tinggi, nilai pH rendah, dan produksi gas yang tinggi
tetapi tidak mengganggu pertumbuhan saccharomyces cerevisiae (Sebayang, 2006).
Boietanol dapat dibuat dari bahan yang mengandung
gula sederhana, pati maupun bahan berserat melalui proses fermentasi.
Masing-masing bahan berbeda cara pengolahannya untuk bisa dijadikan bioetanol.
Produksi bioetanol dengan menggunakan bahan berpati menjadi gula sederhana atau
glukosa melalui metode hidrolisis asam atau enzimatis (Azizah, 2012).
Karbohidrat dapat difermentasi menjadi alcohol.
Glukosa dapat difermentasi oleh sel-sel khamir (ragi) menjadi alcohol sampai
membebaskan gas CO2, tetapi bahan pati/amilum dan karbohidrat
monosakarida selain glukosa tidak dapat difermentasi oleh sel-sel ragi. Ragi
banyak digunakan untuk fermentasi singkong dan beras ketan, sebenarnya bukan
ragi murni, melainkan terdiri dari beberapa jenis mikroba antara lain khamir
(saccharomyces cerevisiae) dan kapang (Rhizopus atau Apergillus) (Tim dosen
kimia, 2013 : 1)
Laktosa merupakan gula sederhana sehingga dalam proses
produksi bioetanol tidak membutuhkan proses hdrolisis. Mikroorganisme yang
umumnya digunakan dalam proses produksi bioetanol adalah saccharomyces
cerevisiae. Saccharomyces cerevisiae memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
dengan mikroorganisme lain yang dapat memproduksi bioetanol. Kelebihan tersebut
yaitu mudah beradaptasi dengan lingkungan, lebih tahan terhadap kadar alcohol
tinggi, dan lebih mudah didapat (Azizah, 2012).
Saccharomyces cerevisiae sendiri tidak dapat
memfermentasi pati menjadi etanol, melainkan diperlukan kapang untuk
mengkonversi pati dahulu menjadi glukosa (Tim Dosen Kimia, 2013 : 1).
D. ALAT DAN BAHAN
a.
Alat yang digunakan :
1.
Plat tetes 1
buah
2.
Pipet tetes 5
buah
3.
Tabung reaksi 12
buah
4.
Sendok 1
buah
5.
Rak tabung reaksi 2 buah
6.
Batang pengaduk 1 buah
7.
Gelas kimia 100 ml 1
buah
8.
Gelas kimia 80 ml 2
buah
9.
Gelas kimia 400 ml 1
buah
10.
Gelas kimia 250 ml 2
buah
11.
Botol semprot 1
buah
12.
Lap kasar
13.
Stopwatch 1
buah
14.
Autoklaf 1
buah
15.
1 set pemanas
b.
Bahan yang digunakan:
1.
Ragi roti (seccaromyces cerevisiae)
2.
Ragi tape
3.
Ragi tempe (Rhizopus oligosporus)
4.
Amilum 1%
5.
Glukosa (C6H12O6)
6.
Fruktosa
7.
Galaktosa
8.
Larutan I2 (Iod) 0,1%
9.
Pereaksi benedict
10.
Pereaksi tollens
11.
Pereaksi fehling
12.
Aquadest
13.
Kapas penutup 12 buah
14.
Tissue
15.
Label
E. PROSEDUR KERJA
a.
Tes hidrolisis Pati
1.
Membuat suspensi ragi tape, ragi roti,
dan ragi tempe dengan jalan melarutkan 1/10 bagian sendok teh
masing-masing kedalam 25 ml aquadest.
2.
Mengisi 10 lubang plat tetes masing-masing 3 tetes larutan amilum 1%,
lalu beri nomor 1-10.
3.
Menambahkan 4 tetes suspensi ragi roti
pada lubang 2,3,4.
4.
Menambahkan 4 tetes suspensi ragi tape
pada lubang 5,6,7
5.
Menambahkan 4 tetes suspensi ragi tempe
pada lubang 8,9,10.
6.
Lubang 1 sebagai control (mengisi dengan 2 tetes H2O).
7.
Menambahkan masing-masing 1 tetes iod 0,1% setelah 10 menit kedalam
lubang 2, 5 dan 8, mencatat warna yang terbentuk. Melakukan hal yang sama pada
lubang 3,6 dan 9 dan pada lubang 4,7, dan 10 masing-masing setelah 15 menit dan
20 menit.
8.
Mencatat perubahan warna yang terbentuk.
b.
Fermentasi alkohol
1.
Menyiapkan 12 buah tabung reaksi
2.
Mengisi 10 ml larutan pati 1 % ke dalam tabung 1,2 dan 3, kemudian
menutup dengan kapas.
3.
Melakukan perlakuan yang sama terhadap tabung lainnya masing-masing dengan
glukosa, fruktosa dan galaktosa.
4.
Mensterilkan pada suhu 110oC selama 10 menit
5.
Setelah dingin (temperatur kamar) ketiga tabung reaksi yang berisi amilum,
menambahkan 1 ml suspensi ragi roti pada
tabung 1, 1 ml suspensi ragi tape pada tabung 2 dan tabung 3 dengan 1 ml ragi
tempe
6.
Melakukan perlakuan yang sama masing-masing terhadap glukosa, fruktosa,
dan galaktosa.
7.
Inkubasi pada temperatur kamar, kemudian periksa adanya gas
karbondioksida dengan jalan menggoyang-goyangkan tabung reaksi setelah 24 jam.
Setelah itu periksa juga adanya bau alkohol dengan jalan membuka tutup tabung
kemudian mencium mulut tabung.
8.
Menguji benedict, amilum, dan tollens untuk tabung yang berisi amilum
(tabung 1-3). Membuat kesimpulan hasil percobaan.
F.
HASIL
PENGAMATAN
1.
Hidrolisis pati
Ø
Ragi roti + 25 ml air kuning bening
Ø
Ragi tape + 25 ml air putih susu
Ø
ragi tempe + 25 ml air putih keruh
Ø
Mengisi 10 lubang plat tetes 3 tetes amilum, pada masing-masing lubang
Ø
Lubang 2, 3, 4 + 4 tetes ragi roti putih keruh
Ø
Lubang 5, 6, 7 + 4 tetes ragi tape putih keruh
Ø
Lubang 8, 9, 10 + 4 tetes ragi tempe putih keruh
Ø
Lubang 1 + 4 tetes H2O bening
-
10 menit : lubang 2, 5, 8, + 1 tetes I2
0,1 % biru tua
-
15 menit : lubang 3, 6, 9 + 1 tetes I2 0,1 % biru tua
-
20 menit : lubang 4, 7, 10 + 1 tetes I2
0,1 % biru tua
2.
Fermentasi Alkohol
-
Tabung 1, 2, 3 diisi 10 ml amilum bening
-
Tabung 4, 5, 6, diisi 10 ml glukosa bening
-
Tabung 7, 8 ,9 , diisi 10 ml fruktosa bening
-
Tabung 10, 11, 12, , diisi 10 ml galaktosa bening
-
Tabung 4, 5, 6 + masing-masing 1 ml ragi roti, tape,
dan tempe lar. keruh
-
Tabung 7, 8, 9 + masing-masing 1 ml ragi roti, tape,
dan tempe lar. keruh
-
Tabung 10, 11, 12 + masing-masing 1 ml ragi roti,
tape, dan tempe lar. keruh
Inkubasi selama 24 jam.
-
Hasil inkubasi :
G. PEMBAHASAN
1.
Tes Hidrolisis Pati
Percobaan ini amilum/pati
akan dihidrolisis menjadi glukosa dengan melakukan penambahan mikroba yaitu
ragi roti, ragi tempe, dan ragi tape. Lengkah awal percobaan ini adalah membuat
suspense dari semua ragi. Dalam pengujian ini digunakan plat tetes sebagai
medianya, yang diisi dengan amilum 1 % dan diberi nomor 1-10.
Lubang plat nomor 2, 3, 4
diisi dengan suspense ragi roti, plat 5, 6, 7 diisi dengan suspense ragi tape
dan plat 8, 9, 10 diisi dengan suspense ragi tempe, sedangkan plat nomor 1
sebagai control yang hanya ditambah aquadest. Setiap interval waktu tertentu
plat ditambah dengan Iod 0,1 %. Tujuan penambahan iod adalah untuk mengetahui pembentukan
kompleks dengan amilum yang ditandai dengan larutan menjadi biru dan saat pati
terhidrolisis larutan biru akan berubah menjadi tidak berwarna (Hamdani,2011).
Hasil percobaan seluruh plat
tetap berwarna biru, artinya tidak ada larutan yang terhidrolisis. Hal ini
tidak sesuai dengan teori, yang menyatakan bahwa pati akan terhidrolisis
menjadi glukosa. Hal ini karena pati termasuk polisakarida yang apabila
terhidrolisis akan menjadi monosakarida (Hamdani,2011)
Pati yang terhidrolisis akan
berubah menjadi tidak berwarna dari larutan sebelumnya yang berwana biru. Ragi
yang dapat terhidrolisis adalah ragi tape dan tempe. Adapun reaksinya yaitu:
(amilum) (glukosa) (alkohol)
(Hamdani,2011)
2.
Fermentasi alkohol
Percobaan ini akan
dibuktikan apakah amilum, glukosa, fruktosa, dan galaktosa dengan adanya
bantuan mikroba dalam hal ini ragi roti, ragi tape, dan ragi tempe dapat
difermentasi dan menghasilkan alcohol dan mmbebaskan gas karbondioksida.
Tabung yang berisi
karbohidrat yang akan diuji ditutup dengan kapas terlebih dahulu dan
disterilisasi pada suhu 1100C. tabung reaksi ditutup dengan kapas
karena reaksi fermentasi yang dilakukan adalah reaksi anaerob, dimana dalam
prosesnya tidak membutuhkan O2. Jikapun ada oksigen yaitu dalam
jumlah yang sangat sedikit shingga dapat diabaikan. Adapun disterilisasi
bertujuan agar mikroorganisme yang dapat mengganggu dalm proses fermentasi
dapat mati. Kemudian, tabung reaksi diinkubasi selama 24 jam. Hal ini dilakukan
agar reaksi dapt berlangsung meksimal.
Hasil percobaan larutan pati
yang ditambahkan ragi tidak menghasilkan bau alcohol. Hal ii karena pati
merupakan polisakarida, sehingga ragi hanya dapat mengkonversi pati adalah ragi
tape dan ragi tempe.
Hasil percobaan seluruh
sampel tidak menghasilkan CO2 dan yang menghasilkan bau alcohol
hanya pada tabung 4 (fruktosa dengan rai roti), tabung 9 (glukosa dengan ragi
tempe), dan tabung 11 (galaktosa dengan ragi roti).
Kebanyakan dari tabung tidak
sesuai dengan teori bahwa yang menghasilkan gas CO2 dan alcohol
adalah larutan yang ditambahkan ragi roti (saccharomyces
cerevisiae). Sedangkan monosakrida yang ditambahkan ragi tape dan ragi tempe
hanya dapat mengkonversi pati menjadi monosakarida (tim dosen kimia, 2013)
Pengujian pati dapat dikonversi
menjadi monosakarida dilakukan uji gula pereduksi yaitu fehling, benedict, dan
tollens. Dari hasil percobaan tidak ada yang positif menunjukkan adanya
glukosa. Dimana seharusnya uji positif dari fehling dan benedict yaitu
diperoleh endapan merah bat dan untuk tollens diperoleh cermin perak.
Adapun reaksi-reaksi yang
diperoleh pada fermentasi alcohol adalah :
(glukosa)
(galaktosa)
(fruktosa)
(Tim Dosen,2013:1)
Saccaromyces Cerevisiae) mengkonversi monosakarida
menjadi etanol + CO2.
Reaksi gula
pereduksi
Fehling/Benedict:


Tollens :

H. SIMPULAN DAN SARAN
1.
Simpulan
Dari hasil percobaan dapat disimpulakan bahwa:
a.
Ragi tape dan tempe dapat menghidrolisis pati menjadi glukosa.
b.
Ragi roti mampu memfermentasi glukosa, fruktosa, dan galaktosa dan
menghasilkan etanol dan karbondioksida.
2.
Saran
Diharapkan untuk praktikum
selanjutnya bahan-bahan yang akan digunakan berkualitas baik, sehingga hasil
yang diperoleh sesuai dengan teori.
DAFTAR
PUSTAKA
Azizah, H dkk. 2012. Pengaruh lama fermentasi
terhadapa kadar alcohol, pH, dan produksi gas pada proses fermentasi bioetanol
dengan subtitusi kulit nanas. Jurnal
aplikasi teknologi pangan Vol 1. No. 2. Ponegoro : UNDIP
Danial,
Muhammad. 2010. Konsep-konsep dasar
biokimia. Malang : Selaras
Mulyono. 2009. Kamus
kimia. Jakarta : Bumi Aksara
Sebayang, Firman. 2006. Pembuatan etanol dari molase
setara fermentasi menggunakan sel saccharomyces cerevisiae yang termobilisasi
pada kalsium alginate. Jurnal teknologi
proses Vol 5. No. 2. Medan : USU
Suradmaja.
2003. Kamus pintar kimia. Jakarta.
Eramedia
Tim Dosen Biokimia. 2013. Penuntun Praktikum Biokimia. Makassar : Lab. Kimia FMIPA UNM
JAWABAN
PERTANYAAN
1.
Adapun uji
positif:
a.
saccharomyces
cerevisiae : dapat memfermantasi glukosa, fruktosa, dan galaktosa menghasilkan etanol dan CO2
b.
Ragi tape :
dapat memfermentasi amilum menghasilkan glukosa, alcohol dan CO2
c.
Ragi tempe :
dapat memfermentasi amilum menghasilkan glukosa, alcohol dan CO2
2.
Reeaksi
fermentasi yang terjadi pada :
(amilum) (glukosa) (alkohol)
(glukosa)
(galaktosa)
(fruktosa)
Langganan:
Komentar (Atom)
